Website Media Informasi Warga Tegal

Peran Nadiem Makarim dalam Masalah Chromebook Analisis Komprehensif

Peran nadiem makarim dalam permasalahan pengadaan chromebook

Peran Nadiem Makarim dalam permasalahan pengadaan Chromebook menjadi sorotan publik. Program ambisius ini, yang bertujuan meningkatkan akses pendidikan digital, menghadapi sejumlah kendala. Bagaimana peran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada saat itu dalam menghadapi tantangan ini? Artikel ini akan meneliti secara mendalam, dari latar belakang permasalahan hingga dampaknya terhadap kualitas pendidikan, anggaran, dan citra pemerintah.

Artikel ini akan menganalisis secara komprehensif peran Nadiem Makarim dalam pengadaan Chromebook, termasuk kebijakan yang terkait, isu kritis yang muncul, dampaknya, dan perspektif alternatif. Selain itu, kondisi lapangan pelaksanaan pengadaan akan dibahas, serta rekomendasi untuk perbaikan di masa depan.

Latar Belakang Permasalahan Chromebook

KEREN! Mendikbudristek Nadiem Makarim Berikan Solusi 3 Cara Atasi ...

Pengadaan Chromebook di Indonesia, khususnya dalam konteks program pendidikan, telah menjadi sorotan publik. Keberhasilan implementasi program ini dipengaruhi berbagai faktor, mulai dari perencanaan hingga implementasi di lapangan. Artikel ini akan membahas konteks umum permasalahan pengadaan Chromebook, gambaran program, dan potensi faktor penyebab permasalahan tersebut.

Konteks Umum Permasalahan Pengadaan Chromebook

Program pengadaan Chromebook di Indonesia, yang sebagian besar ditujukan untuk sektor pendidikan, bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap teknologi digital. Namun, implementasinya terkadang menghadapi kendala yang kompleks, mulai dari ketersediaan infrastruktur jaringan hingga kemampuan siswa dan guru dalam memanfaatkan teknologi tersebut. Permasalahan ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, sekolah, dan penyedia perangkat.

Gambaran Singkat Program Pengadaan Chromebook

Program pengadaan Chromebook biasanya melibatkan pengadaan perangkat keras dan pelatihan bagi pengguna. Tujuan utamanya adalah memberikan akses internet dan teknologi kepada siswa untuk pembelajaran. Namun, implementasi program ini seringkali menghadapi kendala dalam memastikan kualitas perangkat, kesiapan infrastruktur, dan pelatihan yang memadai.

Faktor-Faktor yang Mungkin Berkontribusi pada Permasalahan Pengadaan, Peran nadiem makarim dalam permasalahan pengadaan chromebook

Beberapa faktor yang mungkin berkontribusi pada permasalahan pengadaan Chromebook antara lain:

  • Keterbatasan Infrastruktur Jaringan: Akses internet yang tidak merata di berbagai daerah dapat menghambat penggunaan Chromebook secara optimal.
  • Ketersediaan Perangkat yang Sesuai Kebutuhan: Perangkat yang tidak sesuai dengan kebutuhan pembelajaran atau kondisi siswa dapat menyebabkan ketidakefektifan penggunaan.
  • Keterbatasan Pelatihan dan Pendampingan: Kurangnya pelatihan bagi guru dan siswa dalam memanfaatkan Chromebook dapat menyebabkan ketidakefektifan penggunaan.
  • Kemampuan Siswa dan Guru dalam Mengoperasikan Teknologi: Keterampilan dan kemampuan digital siswa dan guru juga turut mempengaruhi efektivitas penggunaan Chromebook.
  • Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang Terlatih: Tenaga pendidik yang kurang terlatih dalam memanfaatkan teknologi juga dapat menjadi hambatan.
  • Keterbatasan Anggaran dan Manajemen Pengadaan: Proses pengadaan yang kurang efisien dan anggaran yang terbatas dapat menjadi kendala.

Timeline Pengadaan Chromebook

Berikut ini adalah gambaran timeline pengadaan Chromebook, mulai dari perencanaan hingga implementasi. Timeline ini bersifat umum dan dapat bervariasi tergantung pada program dan daerah.

Tahap Deskripsi
Perencanaan Penetapan kebijakan, penganggaran, dan pemilihan vendor.
Pengadaan Pembelian perangkat dan perlengkapan pendukung.
Pengiriman dan Distribusi Pengiriman perangkat ke sekolah dan distribusi kepada siswa.
Pelatihan Pelatihan guru dan siswa dalam penggunaan Chromebook.
Implementasi Penggunaan Chromebook dalam kegiatan pembelajaran.

Peran Nadiem Makarim dalam Pengadaan Chromebook

Nadiem Makarim, sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) pada masa itu, memiliki peran kunci dalam program pengadaan Chromebook untuk siswa. Keputusan dan kebijakannya terkait pengadaan ini memicu beragam tanggapan dan analisis publik.

Peran Nadiem Makarim dalam Program

Nadiem Makarim, dalam kapasitasnya sebagai Mendikbudristek, memiliki tanggung jawab utama dalam mengelola dan mengarahkan program pengadaan Chromebook. Hal ini mencakup perencanaan, penganggaran, serta pengawasan pelaksanaan proyek tersebut. Keputusan terkait spesifikasi perangkat, vendor yang dipilih, dan distribusi Chromebook kepada sekolah-sekolah di bawah naungan kementeriannya merupakan bagian integral dari perannya.

Tugas dan Tanggung Jawab

  • Membuat kebijakan dan strategi terkait pengadaan Chromebook, termasuk penentuan kebutuhan dan spesifikasi perangkat.
  • Menentukan dan mengelola anggaran yang dialokasikan untuk program pengadaan.
  • Memilih dan bekerja sama dengan vendor yang sesuai untuk pengadaan Chromebook.
  • Mengawasi proses pengadaan, distribusi, dan pemanfaatan Chromebook di sekolah-sekolah.
  • Menangani kendala dan permasalahan yang muncul selama implementasi program.
  • Memastikan kualitas dan kelayakan perangkat yang dibeli untuk kebutuhan pembelajaran.

Kebijakan Terkait

Berbagai kebijakan yang mungkin dikaitkan dengan peran Nadiem Makarim dalam program ini, antara lain kebijakan terkait spesifikasi teknis Chromebook, pedoman distribusi, dan mekanisme pengawasan pasca-pengadaan. Kebijakan-kebijakan ini diharapkan dapat memastikan efisiensi penggunaan anggaran dan efektivitas program dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Ringkasan Peran

  • Memimpin pengadaan Chromebook untuk mendukung pembelajaran berbasis teknologi.
  • Menentukan kebijakan dan strategi pengadaan, termasuk anggaran dan vendor.
  • Mengawasi proses pengadaan, distribusi, dan pemanfaatan perangkat.
  • Bertanggung jawab atas kualitas dan kelayakan perangkat.
  • Mengatasi permasalahan dan kendala selama pelaksanaan program.

Isu-Isu Kritis dalam Pengadaan Chromebook

Pengadaan Chromebook dalam program pendidikan nasional menghadapi sejumlah isu kritis yang berdampak signifikan terhadap keberhasilan program tersebut. Beberapa permasalahan ini meliputi kendala teknis, kualitas perangkat, dan aspek logistik yang perlu dipertimbangkan dalam upaya memaksimalkan pemanfaatan teknologi dalam proses pembelajaran.

Kendala Teknis dan Kualitas Perangkat

Permasalahan teknis seringkali menjadi kendala utama dalam implementasi program pengadaan Chromebook. Kurangnya kompatibilitas perangkat lunak dan aplikasi pendidikan dengan Chromebook dapat menghambat proses pembelajaran. Selain itu, masalah koneksi internet yang tidak stabil di beberapa wilayah juga dapat berdampak negatif terhadap penggunaan perangkat.

  • Kompatibilitas Perangkat Lunak: Beberapa aplikasi pendidikan yang dibutuhkan guru dan siswa mungkin tidak kompatibel dengan sistem operasi Chromebook, sehingga membatasi penggunaan fitur-fitur pembelajaran yang esensial. Hal ini dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran yang diharapkan.
  • Kualitas Perangkat Keras: Kualitas Chromebook yang tidak memadai, seperti daya tahan baterai yang rendah atau kinerja prosesor yang lambat, dapat mengganggu fokus dan produktivitas siswa. Masalah ini akan lebih kompleks jika perangkat tidak terawat dengan baik.
  • Konektivitas Internet: Akses internet yang tidak merata di seluruh wilayah Indonesia menjadi kendala bagi siswa yang tinggal di daerah terpencil. Keterbatasan akses internet dapat membatasi kemampuan siswa dalam mengakses sumber daya pembelajaran daring.

Masalah Logistik dan Pelatihan

Selain kendala teknis, permasalahan logistik dan pelatihan juga perlu mendapat perhatian. Distribusi Chromebook yang tidak merata dan efektif, serta kurangnya pelatihan bagi guru dan siswa tentang penggunaan perangkat, dapat menjadi penghambat dalam optimalisasi program.

  1. Distribusi yang Tidak Merata: Perbedaan akses terhadap Chromebook di berbagai wilayah dapat menciptakan kesenjangan pendidikan. Distribusi yang tidak merata dapat menyebabkan beberapa sekolah atau siswa tertinggal dalam pemanfaatan teknologi.
  2. Pelatihan Guru yang Kurang Memadai: Guru memerlukan pelatihan yang komprehensif untuk dapat mengoptimalkan penggunaan Chromebook dalam proses pembelajaran. Kurangnya pelatihan dapat menyebabkan guru merasa kesulitan dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam metode pengajaran mereka.
  3. Dukungan Teknis yang Minim: Siswa dan guru perlu mendapatkan dukungan teknis yang memadai untuk mengatasi permasalahan yang muncul selama penggunaan Chromebook. Dukungan teknis yang terbatas dapat memperlambat proses pembelajaran.

Evaluasi dan Monitoring yang Tidak Efektif

Ketidakjelasan dalam sistem evaluasi dan monitoring penggunaan Chromebook dapat menghambat pemantauan dampak program terhadap hasil belajar siswa. Hal ini perlu diatasi agar program pengadaan Chromebook dapat terus dievaluasi dan ditingkatkan kualitasnya.

Isu Kritis Dampak Terhadap Program Contoh Kasus
Kompatibilitas Perangkat Lunak Siswa kesulitan mengakses aplikasi pembelajaran yang penting Beberapa sekolah melaporkan kesulitan mengintegrasikan aplikasi tertentu dengan Chromebook.
Kualitas Perangkat Keras Penggunaan Chromebook tidak optimal karena masalah teknis Laporan tentang baterai yang cepat habis dan kinerja prosesor yang lambat dari beberapa pengguna.
Distribusi Tidak Merata Kesenjangan pendidikan di berbagai wilayah Beberapa sekolah di daerah terpencil belum menerima Chromebook.

Dampak Permasalahan Pengadaan Chromebook

Peran nadiem makarim dalam permasalahan pengadaan chromebook

Pengadaan Chromebook yang bermasalah berdampak luas pada kualitas pendidikan, anggaran, citra pemerintah, dan kepercayaan publik. Masalah ini menimbulkan berbagai tantangan yang perlu dipertimbangkan secara mendalam untuk meminimalisir dampak negatif dan meningkatkan efektivitas program pendidikan.

Dampak terhadap Kualitas Pendidikan

Permasalahan pengadaan Chromebook berpotensi merugikan kualitas pendidikan. Siswa yang tidak menerima Chromebook atau yang menerima perangkat dengan kualitas buruk dapat mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran daring atau tatap muka. Hal ini dapat mengakibatkan kesenjangan pendidikan antara siswa yang memiliki akses terhadap teknologi dan mereka yang tidak. Akses terhadap materi pembelajaran dan interaksi dengan guru pun dapat terhambat.

Selain itu, keterbatasan fitur dan kemampuan Chromebook dapat membatasi kreativitas dan pembelajaran siswa, mengurangi efektivitas penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran.

Dampak terhadap Anggaran dan Sumber Daya

Masalah pengadaan Chromebook berdampak signifikan terhadap anggaran dan sumber daya pendidikan. Dana yang dialokasikan untuk pengadaan perangkat mungkin terbuang percuma akibat kualitas yang buruk, penyalahgunaan, atau ketidaksesuaian dengan kebutuhan. Hal ini berpotensi mengurangi alokasi anggaran untuk program pendidikan lainnya, seperti peningkatan kualitas guru atau pengadaan bahan ajar. Selain itu, permasalahan ini dapat menimbulkan pemborosan sumber daya, baik waktu maupun tenaga, dalam proses pengawasan dan penanganan permasalahan yang muncul.

Dampak terhadap Citra Pemerintah dan Kepercayaan Publik

Permasalahan pengadaan Chromebook dapat berdampak negatif terhadap citra pemerintah dan kepercayaan publik. Ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola proyek pengadaan dengan baik dapat menimbulkan persepsi negatif tentang efisiensi dan transparansi pemerintah. Publik mungkin meragukan kemampuan pemerintah dalam mengelola anggaran dan sumber daya dengan efektif. Hal ini berpotensi menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap program pendidikan yang dicanangkan pemerintah.

Dampak terhadap Stakeholder

Stakeholder Dampak Positif (jika ada) Dampak Negatif
Siswa Akses terhadap teknologi pembelajaran Keterbatasan akses, kualitas pendidikan menurun, kesenjangan pendidikan
Guru Kemudahan dalam mengajar Kesulitan dalam adaptasi, pemborosan waktu
Orang Tua Dukungan pembelajaran di rumah Keadaan keuangan terbebani, kecemasan karena kualitas perangkat
Pemerintah Kerugian anggaran, citra buruk, kepercayaan publik menurun, pemborosan sumber daya
Vendor/Penyedia Chromebook Reputasi tercoreng, kehilangan kepercayaan

Perspektif Alternatif Terkait Peran Nadiem Makarim

Pengadaan Chromebook dalam program pendidikan nasional melibatkan berbagai pihak dan kepentingan. Memahami peran Nadiem Makarim dalam konteks ini memerlukan pemahaman yang lebih komprehensif, tidak hanya berfokus pada aspek kritis, tetapi juga mempertimbangkan perspektif alternatif yang mungkin ada.

Pandangan Lain tentang Kontribusi Nadiem Makarim

Beberapa pihak mungkin menilai program ini sebagai upaya pemerintah untuk meningkatkan akses pendidikan digital. Dari sudut pandang ini, Nadiem Makarim mungkin dianggap sebagai figur kunci dalam mendorong perubahan ini, meskipun program tersebut menghadapi tantangan dalam implementasinya.

Faktor-Faktor Lain yang Memengaruhi Peran Nadiem Makarim

Peran Nadiem Makarim tidak berdiri sendiri. Faktor-faktor seperti kebijakan pemerintah, ketersediaan infrastruktur, dan partisipasi aktif pihak sekolah turut memengaruhi keberhasilan program ini. Adanya keterbatasan anggaran, pelatihan guru, dan dukungan teknis mungkin turut mempengaruhi perannya.

Peran Stakeholder Lainnya

Program ini tidak hanya bergantung pada peran Nadiem Makarim, tetapi juga melibatkan stakeholder lainnya seperti Kementerian Pendidikan, para guru, dan orang tua siswa. Keberhasilan program ini bergantung pada koordinasi dan kerjasama yang efektif antar stakeholder tersebut. Koordinasi dan komunikasi yang baik antar-stakeholder ini menjadi kunci keberhasilan program.

Keterbatasan dan Tantangan Implementasi

Meskipun berpotensi memberikan manfaat, program ini juga menghadapi keterbatasan dan tantangan dalam implementasinya. Keterbatasan infrastruktur, kemampuan teknis, dan kesiapan SDM di beberapa daerah mungkin menjadi faktor penghambat keberhasilan program tersebut. Perlu evaluasi dan penyesuaian strategi untuk mengatasi tantangan ini.

Pendapat Ahli Terkait Peran Nadiem Makarim

“Program Chromebook ini memiliki potensi besar untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, keberhasilannya sangat bergantung pada kualitas implementasi dan dukungan yang diberikan kepada para guru dan siswa. Peran Nadiem Makarim dalam hal ini adalah memastikan bahwa program ini tidak hanya terimplementasi, tetapi juga berdampak positif bagi peningkatan kualitas pembelajaran.”

(Nama Ahli, Jabatan)

Ilustrasi Kondisi Pelaksanaan Pengadaan: Peran Nadiem Makarim Dalam Permasalahan Pengadaan Chromebook

Peran nadiem makarim dalam permasalahan pengadaan chromebook

Pelaksanaan pengadaan Chromebook menghadapi sejumlah tantangan yang berdampak pada program. Kondisi lapangan yang beragam, mulai dari ketersediaan infrastruktur hingga kualitas pengawasan, menjadi faktor penentu keberhasilan program. Berikut ilustrasi kondisi yang terjadi.

Kondisi Lapangan dan Dampaknya

Pengadaan Chromebook di beberapa sekolah terkendala akses internet yang terbatas. Kondisi ini berdampak pada proses distribusi dan pemanfaatan perangkat, karena keterbatasan akses internet menghalangi proses pelatihan dan pendampingan penggunaan perangkat yang optimal.

Keterbatasan Infrastruktur dan Sumber Daya

Beberapa sekolah menghadapi keterbatasan ruang kelas yang memadai untuk penempatan dan penggunaan Chromebook. Kurangnya ruang penyimpanan dan fasilitas pendukung juga menjadi hambatan. Hal ini berdampak pada efisiensi penggunaan dan pengelolaan perangkat.

  • Kurangnya ruang kelas yang memadai untuk penempatan dan penggunaan Chromebook.
  • Minimnya fasilitas pendukung, seperti meja, kursi, dan stopkontak.
  • Keterbatasan akses listrik di beberapa lokasi sekolah.

Kualitas dan Keandalan Perangkat

Terdapat laporan mengenai kualitas Chromebook yang kurang optimal. Permasalahan ini berdampak pada pemeliharaan dan penggunaan jangka panjang perangkat, dan berpotensi meningkatkan biaya pemeliharaan. Permasalahan kerusakan perangkat dan kurangnya dukungan teknis menjadi tantangan tersendiri.

Proses Pelatihan dan Pendampingan

Proses pelatihan dan pendampingan penggunaan Chromebook bagi guru dan siswa di beberapa sekolah terhambat oleh keterbatasan tenaga pendidik yang terlatih. Hal ini menyebabkan ketidaksesuaian antara kemampuan teknis pengguna dengan kebutuhan penggunaan perangkat.

  • Kurangnya guru yang terlatih dalam penggunaan teknologi.
  • Keterbatasan waktu untuk pelatihan.
  • Minimnya pendampingan bagi siswa dalam penggunaan perangkat.

Faktor Eksternal yang Berpengaruh

Beberapa faktor eksternal turut mempengaruhi pelaksanaan pengadaan. Perubahan kebijakan pemerintah, ketersediaan anggaran, dan bahkan kondisi ekonomi lokal, dapat menjadi kendala yang signifikan.

  • Perubahan kebijakan pemerintah terkait penggunaan teknologi.
  • Keterbatasan anggaran untuk pemeliharaan dan pengadaan perangkat.
  • Kondisi ekonomi lokal yang berpengaruh pada daya beli perangkat.
  • Ketersediaan sumber daya manusia yang terlatih.

Deskripsi Visual (Tanpa Tautan Gambar)

Suasana proses pengadaan Chromebook digambarkan dengan kondisi sekolah yang beragam. Beberapa sekolah terlihat modern dan siap menggunakan perangkat teknologi, dengan ruang kelas yang memadai. Namun, di lokasi lain, terlihat ruang kelas yang sempit, dengan kondisi fasilitas yang kurang memadai, menunjukkan keterbatasan infrastruktur. Terdapat juga gambaran siswa yang tampak termotivasi untuk belajar dengan Chromebook, dan guru yang sedang melakukan demonstrasi penggunaan perangkat.

Sebaliknya, di tempat lain, terlihat suasana kurang antusias karena minimnya pelatihan dan dukungan teknis. Terdapat juga gambar yang menggambarkan keterbatasan akses internet di beberapa lokasi, sehingga proses pembelajaran dan pemanfaatan Chromebook terhambat.

Rekomendasi untuk Perbaikan Pengadaan Chromebook

Permasalahan pengadaan Chromebook di masa lalu menuntut evaluasi mendalam dan penerapan rekomendasi yang komprehensif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Rekomendasi ini difokuskan pada praktik yang lebih baik dalam perencanaan, pengadaan, dan implementasi program pengadaan Chromebook di masa mendatang.

Penguatan Kerangka Kebijakan

Perencanaan yang matang dan kebijakan yang terukur menjadi kunci keberhasilan pengadaan. Hal ini mencakup penentuan kebutuhan yang jelas, berdasarkan data dan analisis kebutuhan riil sekolah dan siswa. Pembuatan spesifikasi teknis yang detail dan transparan juga penting untuk memastikan kualitas dan kecocokan Chromebook dengan kebutuhan pembelajaran.

  • Penilaian kebutuhan yang lebih komprehensif, mempertimbangkan faktor-faktor seperti ketersediaan infrastruktur jaringan, ketersediaan tenaga pendidik terampil, dan dukungan teknis yang memadai.
  • Penetapan standar kualitas dan spesifikasi teknis yang jelas dan terukur, mempertimbangkan aspek daya tahan, kompatibilitas perangkat lunak, dan ketersediaan dukungan purna jual.
  • Pengembangan panduan operasional yang terperinci dan terstandarisasi untuk memastikan pelaksanaan program sesuai dengan rencana.

Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas

Transparansi dalam proses pengadaan dan akuntabilitas pihak-pihak terkait sangat krusial. Penggunaan mekanisme tender yang kompetitif dan terbuka dapat membantu meminimalisir potensi korupsi dan memastikan efisiensi pengadaan. Pelaporan dan evaluasi berkala terhadap pelaksanaan program akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai efektivitas dan ketepatan anggaran.

  1. Penerapan sistem tender yang kompetitif dan transparan, melibatkan berbagai penyedia untuk mendapatkan penawaran terbaik.
  2. Pemantauan dan evaluasi berkala terhadap penggunaan anggaran, disertai laporan yang detail dan mudah dipahami.
  3. Peningkatan komunikasi dan keterlibatan dengan pihak terkait, termasuk sekolah dan guru, untuk mendapatkan umpan balik dan saran yang berharga.

Penguatan Kapasitas Teknis dan SDM

Penguatan kapasitas teknis dan SDM sangat penting untuk keberhasilan implementasi program. Pelatihan dan pendampingan yang memadai untuk guru dan staf sekolah dalam mengoperasikan dan memelihara Chromebook akan memastikan pemanfaatan teknologi secara optimal. Penguatan dukungan teknis juga perlu dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang muncul.

  • Pelatihan dan pendampingan intensif bagi guru dan staf sekolah dalam penggunaan dan pemeliharaan Chromebook.
  • Peningkatan kapasitas dukungan teknis untuk memberikan solusi cepat dan efektif terhadap masalah yang dihadapi.
  • Pengembangan program pemeliharaan dan penggantian perangkat secara berkala.

Rekomendasi Ringkasan

Aspek Rekomendasi
Kerangka Kebijakan Penilaian kebutuhan yang komprehensif, penetapan standar kualitas, dan pengembangan panduan operasional yang terperinci.
Transparansi dan Akuntabilitas Penerapan sistem tender yang kompetitif, pemantauan anggaran secara berkala, dan peningkatan komunikasi dengan pihak terkait.
Kapasitas Teknis dan SDM Pelatihan intensif untuk guru dan staf sekolah, peningkatan kapasitas dukungan teknis, dan pengembangan program pemeliharaan.

Akhir Kata

Pengadaan Chromebook, meskipun bertujuan mulia, menghadapi tantangan yang kompleks. Peran Nadiem Makarim dalam program ini memerlukan evaluasi mendalam, mempertimbangkan faktor internal dan eksternal yang turut memengaruhi implementasinya. Rekomendasi perbaikan yang ditawarkan dalam artikel ini diharapkan dapat menjadi panduan untuk pengadaan serupa di masa depan, demi tercapainya tujuan pendidikan digital yang optimal dan berkelanjutan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *